Langsung ke konten utama

Jabatan via whatsapp





Di era digital ini semua sangat mempengaruhi kehidupan. Hal yang rumit menjadi lebih mudah. Hal yang lama menjadi cepat. Itulah keuntungan dari kemajuan teknologi yang biasa kita dengar dengan istilah era 4.0.

Namun, ada hal yang membuat saya heran dengan fenomena kemajuan teknologi ini.

Beberapa waktu lalu saya mendapat pengalaman yang mungkin menarik untuk saya bagikan.

Saya menyebut nya dengan istilah 'Jabatan via Whatapp'. Jadi, kemudahan teknologi dalam mengurus urusan manusia tidak hanya dalam urusan kecil. Namun, mungkin bisa mempengaruhi hal-hal keorganisasian. Tapi, dari situ kita bisa melihat seberapa besar kualitas suatu organisasi tersebut.

Nah, dalam dunia per'chat'an kita sering melihat ada orang-orang yang begitu aktif di chat(actif reader). Ada juga orang-orang yang kadang-kadang aktif, ada juga yang tidak aktif(silent reader).

Saya punya temen satu grup yang tergolong aktif ngomong di grup. Ada pembicaraan dikit dia paling depan buat nge-bales chat-an orang. Sesekali nge-share artikel atau kultwit orang-orang besar/bijak. Atau menanggapi dengan tanggapan yang bijak dikit. Hal simple namun berbuah JABATAN. *Terlepas dari kenyataan di dunia nyata yang berbeda dengan dunia WA-nya si doi. Saya berfikir, semudah itukah mendapatkan jabatan dalam suatu organisasi? dari sana saya memikirkan ada apa dan kenapa bisa. bukan bermaksud negatif atau suudzhon. Tapi memikirkan bagaimana hal itu bisa terjadi? sah sah saja bukan?

Dari sana saya berpendapat bahwa. Kita bisa menilai suatu organisasi yang bagus atau tidak. Atau gini aja deh, bagaimana layaknya sebuah organisasi besar atau profesional, organisasi yang profesional adalah yang kepengurusannya di pegang memang orang-orang yang berkompeten dalam bidangnya tersebut. Penyaringannya berdasrkan kompetensi yang mempuni sehingga melahirkan kepengurusan yang ahli. Bukan kaleng-kaleng.

Jadi, jikalau kompetensinya via whatapp menurutmu apakah itu bisa di bilang profesional? *yah mentok jadi humas grup lah ye, Tapi dia kok jadi... Ah sudahlah :)

Jadi, buat kamu yang pengen dapat jabatan boleh di coba tips ini. Aktiflah di grup WA, tanggapi chat grup, share2 konten yang membuat grup rame, menjadi sedikit bijak di grup. Mungkin bisa membantu anda mendapatkannya. Tapi ingat apa yang saya katakan di atas. :) -JR

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beda Pengetahuan, Ilmu, Paham dan Fikrah

Itulah yang saya dapatkan dari ust saya di pondok. Kadang kita menyamakan antara kata-kata diatas yang pada hakikatnya semuanya itu berbeda satu sama lain. Namun saling berkaitan. Dan hal ini merupakan sesuatu yang sangat penting bagi orang yang menginginkan agar ilmu yang ia pelajari menjadi bermanfaat. Karena ia menjadi tingkatan dalam ilmu itu sendiri. Sehingga kita bisa mengukur batasan. Sampai sampai di level mana ilmu yang sudah saya pelajari selama ini? Bagaimana bisa? 1. Pengetahuan Pengetahuan itu berarti adalah sesuatu yang diketahui. Tapi belum bisa dipastikan kebenarannya. Karena ia masih hanya sebatas tahu. Bahwa sesuatu itu bisa demikian. Pengetahuan masih bersifat umum. Orang yang berpengetahuan di sebut orang yang tahu. Ustadz saya menganalogikan bahwa orang yang tahu itu seperti kita yaa cuma sekedar tau saja, ketika sudah tau tak lama menghilang. Gak membekas. 2. Ilmu Sedangkan ilmu adalah sesuatu yang berdasarkan sistem dan terkaji secara ilmiah. Ilmu adala

Perbedaan antara Jihad dan Teroris

Kaum muslimin hafizhakumullah, Allah SWT berfirman: إِنَّمَا جَزَاءُ الَّذِينَ يُحَارِبُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الْأَرْضِ فَسَادًا أَنْ يُقَتَّلُوا أَوْ يُصَلَّبُوا أَوْ تُقَطَّعَ أَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ مِنْ خِلَافٍ أَوْ يُنْفَوْا مِنَ الْأَرْضِ ذَلِكَ لَهُمْ خِزْيٌ فِي الدُّنْيَا وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya) yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar,  (QS. Al Maidah ayat 33). Kaum muslimin hafizhakumullah, Majelis Ulama Indonesia dalam fatwanya nomor 3 tahun 2004 tentang terorisme menjadikan ayat di atas sebagai dasar dalam mengeluarkan fatwa haramnya tindak terorisme.   Ayat di atas diterangkan oleh para fuqoha sebag

syiah rencanakan bunuh 100 ulama ahlu sunnah indonesia

Aksi teror dan premanisme di kampung Az Zikra, asuhan Ustadz Arifin Ilham ternyata hanya sebagian kecil dari makar Syiah. Pakar dan Peneliti Aliran Sesat Syiah, Ustadz Farid Ahmad Okbah, MA mengungkap sebuah data rahasia Syiah yang menggemparkan. Dalam sebuah pertemuan di Ngawi, Jawa Timur, aliran sesat Syiah ternyata telah merencanakan serangkaian pembunuhan terhadap 100 ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah di Indonesia.     Ini data rahasia Syiah, mereka telah berkumpul tanggal 22 Desember 2014 yang lalu di daerah Ngawi, Jawa Timur, kemudian mereka telah merancang untuk mengeksekusi 100 ulama Ahlus Sunnah di Indonesia dan termasuk di situ disebutkan nama saya Salah seorang yang disebut dalam daftar ulama Ahlus Sunnah yang direncanakan untuk dibunuh adalah Ustadz Farid Okbah. “Ini data rahasia Syiah, mereka telah berkumpul tanggal 22 Desember 2014 yang lalu di daerah Ngawi, Jawa Timur, kemudian mereka telah merancang untuk mengeksekusi 100 ulama Ahlus Sunnah di Indonesia dan termasuk di si