Langsung ke konten utama

Postingan

Talaq, bukti indahnya syariat Islam Saya merasa takjub dengan hukum Islam yang begitu perhatian dalam hal-hal kecil. Jikalau ia bisa berbicara mungkin ia mengatakan “jangan! Jangan jatuhkan talaqmu itu, coba kau pertimbangkan lagi matang-matang, kau tak ingin menyesal bukan?” Dalam perkara talaq, seorang laki-laki tidak bisa sembarangan mengucapkan kata yang berat itu. Jikalau salah, maka ia akan dihukumi berdosa.  Talaq Bid’I, bisa juga disebut Talaq bid’ah.. talaq yang dijatuhkan seorang suami kepada isterinya ketika dalam keadaan haid, atau sedang nifas, atau dalam keadaan suci namun dalam kurun waktu suci tersebut suami sempat ‘menyentuhnya’ atau menjatuhi talaq lebih dari satu. Jika suami menjatuhi talaq dalam keadaan tersebut maka ia berdosa. Sebagian ulama malah berpendapat talaq dalam keadaan tersebut tidak sah dan tetap berdosa. Sedangkan islam mengatur, jikalau memang mediasi dan seluruh usaha berdamai tidak menemui solusinya maka suami dianjurkan mentalaq isterinya dalam...
Postingan terbaru
Laa Yaghlibuhu Al-Hawaa      Dalam metodelogi sejarah, Tajj Ad-Diin As-Subki memberikan salah satu sifat yang menjadi syarat kepada seseorang yang layak dianggap sejarawan. Sifat itu adalah Laa Yaghlibuhu Al-Hawaa artinya tidak dikuasai oleh hawa nafsu.      Alamak, kayaknya selain ujian kampus, hari-hari ini kita juga sedang di uji dengan hawa nafsu kita masing-masing. Speak-up terkait kondisi Mesir akhir-akhir ini sepertinya sangat menarik. Tapi untuk apa saya menulis? Untuk apa saya mengomentari postingan saudara saya dan membantahnya? bahkan sepertinya saya menjatuhkan mertabatnya…       Jadi ingat ucap Ustadz Baba Feylian beberapa waktu lalu ketika ditanya apa yang dibutuhkan oleh para lulusan Al-Azhar? Beliau menjawab : ”Tazkiyatun Nafs”.      Bukan, saya tidak sedang membatasi pergolakan pemikiran yang terjadi, teruskan! Itu bagus sekaliii, ASELII… namun saya ingin mengingatkan diri saya sendiri bahwa jangan sampai ...

Kalau jalan dakwah terasa sulit

      Dalam hidup pasti ada rintangan. Sebuah keniscayaan dalam hidup yang harus dihadapi. Pun sebagai seorang penyeru kebenaran. Jalan hidupnya tak mulus, justru banyak cobaan. Sebuah lirik lagu dari saujana agaknya yang paling pas untuk menggambarkan hal tersebut. Tapi jalan kebenaran tak akan selamanya sunyi. Ada ujian yang datang melanda, ada perangkap menunggu mangsa. Tentu bukan berarti kita menghindar menjadi seorang penyeru kebenaran dan kebaikan. Sedangkan itu adalah sebaik-baik prilaku dan perkataan. “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (QS. Fushshilat: 33)      Yang perlu diingat sebagai seorang agen kebaikan bahwa Allah tak akan pernah meninggalkan kita sebagai agennya.      Jika kita merasa jalan dakwah itu berat ingatlah bahwa dalam perjalanan dakwah yang kita lalui sekarang...

Aku.

Akhir-akhir ini merasa sedih dan bingung, berfikir tentang hakikat yang membuat diri ini merasa bukan apa-apa. Dua hal yang menjadi dasar dalam hidup yang ternyata akupun belum memahami hakikat kata itu. Terngiang ucapan salah satu ustadz bahwa “jika seorang ibn athoillah as sakandari adalah orang yang mengenal tuhannya. Maka siapa kita?” Ternyata aku bukan siapa-siapa. Ya Allah, maafkan hambamu yang belum mengenalmu, padahal engkau tak penah berhenti memberikan rahmatmu kepadaku. Padahal engkau penciptaku, rajaku dan tuhanku. Maka ampuni aku ya Allah. Ya Baginda Rasulullah, Maafkan aku umatmu yang juga belum mengenalmu. Padahal engkau adalah Uswatun Hasanah bagi seluruh umat manusia. Sholawat serta salam atasmu wahai kahirul khulqi. Ya Allah, izinkan aku mengenal-Mu dan Rasul-Mu, maka mudahkanlah urusanku untuk itu.

Cerita Keajaiban Doa

Ini cerita yang ane alamin sendiri, dan cerita ini sering ane ceritain ke temen-temen ane. Dan berharap kita semua terus tidak melepaskan Allah dalam setiap harapan dan cita-cita kita, Allah maha mendengar gaes! Dari masa pasca SMP sampe SMA ane punya banyak cita-cita, lebih tetaptnya cita-cita jurusan kuliah yang pas buat cita-cita ane. Dulu, saat masa labil-labilnya ane punya banyak cita-cita. Pertama, ane punya cita-cita pengen jadi seorang pengusaha, ane berfikir kedepan dan mikir jurusan apa yang sesuai dengan karir sbg pengusaha. pas itu mikirnya jurusan ekonomi, (kadang dulu juga terbesit sih pengen jadi chef). terus juga soalnya background keluarga juga udah dari dulu didik di dunia usaha. Disamping Rasulullah juga seorang pengusaha sukses. Yaa ane mikir pengen jadi pengusaha juga jadinya. Di lain pikiran, ane juga merasa tertarik untuk jadi seorang politikus. Karena, ane juga orang yang tertarik di dunia perpolitikan. Pengen gitu ikut memikirkan dan berkontribusi di...

SEPUTAR ILMU FIQIH

Fiqih secara bahasa adalah ilmu tentang sesuatu dan pemahamannya, dan secara istilah fiqih adalah ilmu tentang hukum-hukum syariah amaliyah   yang diperoleh dari dalil-dalil terperinci.   Fiqih merupakan sebuah ilmu, dan sebagai ilmu tentu memiliki metode tertentu. Dalam ilmu fiqih metode untuk menggali hukum-hukum syariat disebut ijtihad. Apa itu ijtihad? Ijtihad adalah metode penarikan kesimpulan atau hukum tentang suatu persoalan yang berasal dari dalil-dalil yang sesuai dengan suatu persolan. Cara mendapatkan ijtihad tidak sembarangan. Namun harus melalui tahapan yang jelas dan pertimbangan yang matang dalam menyimpulkannya. Hukum-hukum syariah terbagi atas 5 bagian, yaitu : wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram. Dan kelimanya ini disebut sebagai ahkamu at-taklifiyah . Dan seluruh perbuatan manusia tidak akan terlepas dari kelima hal ini. Hukum-hukum fiqih yang terbagi berdasarkan kesepakatan ulama ada 3 hal: Ijma’ (kesepakatan ulama), wafaqiyah (mu...

Akan Kita Apakan Ramadhan 2019?

Manusia hakikatnya memiliki 2 unsur dalam dirinya. Yaitu Jasad dan Ruh. Jasad manusia diciptakan dari tanah.  (وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ) "Dan sungguh telah kami ciptakan manusia dari tanah liat yang kering dari lumpur hitam yang dibentuk" [Surat Al-Hijr 26] Dan itulah, manusia tak bisa lepas dengan tanah. Segala hal semua berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah. Maka apa yang di sombongkan? toh kita dari satu unsur yang sama, Tanah. Namun, Seindah-indahnya jasad yang dikaruniakan Allah Swt. tak akan berarti tanpa adanya ruh. Jasad dianggap hidup karena dia memiliki ruh. Sebagus-bagusnya jasad seseorang. Ketika ruh telah tiada dalam jasadnya. Maka ia akan di jauhi, ia akan cepat-cepat di asingkan dari kehidupan, Dikubur. Semewah-mewahnya kasur tempat ia tidur. Ketika ruh telah tak ada dalam jasadnya. Maka tanahlah alas tidurnya. Maka kita mengetahui betapa ruh begitu memiliki arti penting dalam diri i...